MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
BAGAIMANA
KONTRIBUSI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN PERADABAN DUNIA
DOSEN:
Dr. Amaliyah, M.Pd
DISUSUN OLEH:
Siti Raditya Fathiati (
1102619028 )
Putri Elsa Nuridayanti ( 1102619047 )
Zafira Nuha Menggala ( 1102619071 )
Alya Firqani Nadira ( 1102619125 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR……………….…………………………..........….............. 3
BAB I : PENDAHULUAN
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
dan Perkembangan Peradaban Islam...............................................6
B. Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam.......................... 9
B. Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam.......................... 9
C. Kontribusi Islam terhadap Pengembangan Peradaban Dunia......…..................... 10
BAB III : PENUTUP
BAB III : PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................................... 11
B. Saran...................................................................................................................... 11
B. Saran...................................................................................................................... 11
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 11 Desember 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah telah membuktikan bahwa
kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak
terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan mengalami
transmisi (penyebaran, penularan), dimensi dan poliferasi (pengembangan) ke
dunia Barat yang sebelumnyadiliputi oleh masa gelap (Dark Ages) mendorong
munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa.
Melalui dunia Islam lah mereka
mendapat akses untuk mendalamidan mengembangkan ilmu pengetahuan modern.
Menurut Gore barton, ketika dunia Barat sudah cukup masak untuk merasakan
perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tama tidak
ditujukan kepada sumber-sumber Yunani, melainkan kepada sumber- sumber Arab
(Islam).
Islam juga hadir di tengah kerasnya
peradaban jahiliyah. Akan tetapi, untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa
menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Dalam perkembangan peradaban dunia
memang Islam tidak bisa dilepaskan dari perkembangannya sejak dari zaman
Rasulullah SAW sampai sekarang pun, islam banyak memberi kontribusi terhadap
dunia. Dari zaman Rasulullah SAW, Islam merubah peradaban yang ada di Jazirah
Arab dan sampai sekarang kita masih
dapat merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang dibawa Islam. Ajaran Islam
yang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia selama berabad-abad tentunya
meninggalkan tinta emas dan torehan positif berupa khasanah keilmuan bagi
peradaban dunia, meskipun tidak ada lagi kekuasaan Islam secara mutlak.
Secara historis, Islam telah memainkan
peran yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia.
Begitupun setelah selesai masa kenabian yang ditutup dengan wafatnya Rasulullah
SAW, perkembangan dan pemikiran peradaban Islam dalam sejarahnya telah
menunjukkan berbagai varian. Varian itu berupa metode, visi, dan kerangka
berpikir yang berbeda dari pemikiran yang satu dengan yang lainnya. Islam dalam
ekspansinya, tidak hanya mengambil keuntungan materi dari daerah yang dapat
dikuasai, melainkan ikut membangun dan memajukan peradaban yang ada dan tetap
toleran terhadap budaya lokal yang ada.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembanagn peradaban dunia?
2.
Bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi peradaban dunia?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia.
2.
Untuk mengetahui bagaimana sumber historis, sosiologis, filosofis, dan teologis kontribusi Islam bagi peradaban
dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam
Perkembangan
agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan
pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban Islm dianggap
sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti
kemajuan peradaban Islam kala itu dapat dilihat dari beberapa indicator antara
lain:
1. Keberadaan perpustakaan Islam dan
lembaga-lembaga keilmuan seperti Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid
Qarawiyyin dan sebagainya, yang
merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk melakukan proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan
sains.
2. Peninggalan karya intelektual muslim
seperti Ibnu Sina, Ibnu haytam, imam Syafii, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd,
Ibnu khaldun, dan lain sebagainya.
3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat
mengubah budaya dan tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet,
klender islam, penyebutan hari-hari, seni arsitektur, dan tata perkotaan.
4. Pengaruh keutamaan nilai-nilai
kebudayaan asasi sebagai manifestasi dari konsep islam, ima, ihsan, dan taqwa.
Islam mendorong budaya yang di bangun atas dasar silm (ketenangan dan
kodusifitas), salam (kedamaian), salaamah (keselamatan), Sedangkan iman
melahirkan budaya yang dilandasi amn (rasa aman), dan amaanah (tanggung jawab
terhadap amanah). Akhirnya Ihsan mendorong budaya hasanah (keindahan) dan husn
(kebaikan).
Menurut Harun Nasution, islam
terbagi menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode
pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern (1800 M-sekarang). Pada masing-masing periode terdapat perbedaan dimensi
yang khas yang tampil dalam setiap perkembangannya. Periode Klasik terbagi
menjadi 2, yaitu masa kemajuan Islam I (650-1000M) dan masa disintegasi
(1000-1250M). Masa ini bisa disebut sebagai awal dari masa keemasan
Islam.Sebelum Nabi Muhammad SAW wafat, ekspansi Islam telah berhasil menguasai
semenanjung Arabia (Arabian Peninsula). Ekspansi ke luar wilayah Arab baru
dimulai pada masa Khalifah pertama Abu Bakar Ash Shiddiq.
Masa kemajuan Islam I
(bagian dari periode klasik) ini ditandai oleh adanya sejarah empat sahabat
Nabi Muhammad yang dalam kajian Islam akrab disebut sebagai
Khulafā`ur Rāsyidīn, yaitu Abu Bakar (menjabat sebagai amīr
al-mu‟minīn tahun 632-634 M), Umar bin Khattab (634-644 M), Utsman bin
Affan (644- 656 M), dan Ali bin Abi Thalib (656-661 M). Pada masa ini Islam
mulai tersebar di luar wilayah Semenanjung Arab. Terjadi penaklukan-penaklukan
Islam terhadap beberapa wilayah, seperti Damaskus, Mesir, Irak, Palestina,
Syiria, dan Persia. Pergerakan dari ‘kerajaan’ Kulafa’ur Rasyidin selanjutnya
diteruskan oleh Dinasti Umayyah (661-750M). Pada zaman ini penyebaran Islam
semakin luas. Daerah yang dikuasai pada zaman ini. Yaitu Syiria, palestina,
Afrika Utara, Irak, Semenanjung Arabia, Persia, Afganistan, dan Asia Tengah
(Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan). Pada masa ini ditandai
dengan berkembangnya kebudayaan Arab.
Peradaban islam semakin
maju dengan perpindahan kekuasaan dari Dinasti bani Umayyah ke Dinasti bani
Abbasiyah. Pada Zaman ini, perekonomian Negara mulai meningkat dengan
berkembangnya bidang pertanian dan pertambangan. Perhatian terhadap Ilmu
pengetahuan mulai tumbuh, khususnya pada masa kepemimpinan harun Al-Rasyid
(785-809 M) dan Al-Ma’mun (813-833 M). perhatian terhadap Ilmu pengetahuan ini
ditandai dengan penerjemahan buku-buku yang berbahasa Yunani dan Bizantium ke
dalam bahasa Arab. Khalifal Al-Ma’mun mendirikan Bait al-Hikmah. Cabang-cabang
ilmu pengetahuan yang diutamakan dalam Bait al-Hikmah ini diantaranya
kedokteran, fisika, geografi, astronomi, optic, sejarah, dan filsafat.
Pada periode ini,
ilmu-ilmu keagamaan dalam islam mulai disusun. Dalam bidang penyusunan hadis
dikenal nama Imam Bhukari dan Muslim. Dalam bidang fikih, terkenal nama Imam
Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas dan sebagainya. Imam Ath-Thabari terkenal
dengan dalam bidang tafsir dan Ibnu Hisyam terkenal dalam bidang sejarah. Dalam
bidang tasawuf , terdapat nama Abu Yazid Al-Busthami, husainbin Mansur
Al-Hallaj, dan sebagainya. Periode ini merupakan peradaban islam yang tertinggi
dari periode-periode sebelumnya. Namun upaya diterjemahkannya buku-buku ilmu
pengetahuan dan filsafat karangan para ahli dan filsuf Islam ke dalam bahasa
Eropa pada abad ke-12 M, menandai berakhirnya fase kemajuan islam I (650-1000
M). Periode ini ditandai dengan masa disintegrasi (1000-1250 M). Masa ini
ditandai dengan adanya kerajaan-kerajaan independen yang ingin memisahkan diri
dari kepemimpinan seorang khalifah. Disintegrasi politik tersebut yang
menyebabkan perpecahan di kalangan umat islam.
Selanjutnya adalah
periode pertengahan (1250-1800 M). pada zaman ini tidak ada perkembangan yang
berarti bagi peradaban Islam, kecuali hanya sedikit. Pada zaman ini terdapat 3
kerajaan besar yaitu Kerajaan Utsmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan
Kerajaan Mughal di India. Peperangan demi peperangan sering terjadi pada masa
tiga kerajaan besar ini untuk menguasai wilayah tertentu. Disintegrasi politik
pada masa ini terlihat semakin besar dibandingkan dengan masa Bani abbasiyah
dan sekaligus menandai berakhirnya
perkembangan peradaban islam. Di
samping itu, di barat mulai tumbuh kesadaran untuk menaruh perhatian lebih
terhadap ilmu pengetahuan. Untuk itu, umat islam tidak hanya berdiam diri
melihat kegemilangan dunia Barat, tetapi membuat pola perubahan kiblat
pengetahuan dari yang sebelumnya berkiblat kepada peradaban Yunani, menjadi
berkiblat kepada peradaban Barat. Masa ini disebut dengan periode modern (1800
M– sekarang).
Pada masa ini bisa
disebut juga sebagai masa kebangkitan dunia islam. Sejumlah tokoh
Ilsam melakukan pembaharuan
pemikiran Islam atau modernisasi dalam islam untuk
mengembalikan kejayaan Islam. Beberapa tokoh pemaharu itu di antaranya seperti
di Mesir terkenal nama Muhammad Abduh, rasyid Ridha, dan Jamaluddin
Al-Afghani.Di India pembaharuan dilakukan oleh Sir Sayyid Ahmad Khan dan
lainnya. Ide pembaharuan itu sampai masuk ke Indonesia dan dikembangkan oleh K.
H Ahmad Dahlan dari organisasi Muhammadiyah dan oleh KH Hasyim Asy’ari dari
Nadhatul Ulama.
B. Faktor Penyebab Kemajuan dan
Kemunduran Peradaban Islam
Dinamika
peradaban Islam dipengaruhi oleh konteks social, politik, budaya, dan agama
yang melekat di dalamnya. Peradban islam pada masa awal/klasik, pertengahan, sampai
modern memiliki nuansa atau dimensi peradaban yang berbeda satu sama lain. Masa
kejayaan Bani Abbasiyah terjadi
pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan anaknya Al – Ma’mun. Pada masanya
ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umun berkembang peast. Perkembangan
ilmu agama meliputi pembukaan sejumlah bidang agama yaitu, fikih, tafsir,
hadis, kalam dan tasawuf. Adapun bidang ilmu pengetahuan umum antara lain
filsafat, ilmu kedoktern, ilmu astronomi, farmasi, geografi, sejarah, dan
bahasa.
Kemajuan ini disebabkan
pada orientasi peradaban yang diarahkan pada kemajuan ilmu pengetahuan, dan
bukan pada ekspansi perluasan wilayah.kemajuan islam pada masa ini ditentukan
oleh 2 faktor, yaitu terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan
bangsa-bangsa lain yang telah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan
adanya gerakan penerjemahan buku-buku kebudayaan Yunani ke dalam bahasa Arab.
Keterbukaan islam terhadap peradaban bangsa lain membuat Islam semakin maju dan
tinggi dalam hal peradaban.
Sedangkan kemunduran
peradaban islam ditandai dengan adanya disintegrasi dan perpecahan dikalangan
umat yang menyebabkan Islam mundur dari pentas atau panggung peradaban dunia.
Di Spanyol, kehancuran Islam sebagaimana dikutip Badri yatim, ada beberapa
factor penyebbnya antara lain adanya konflik penguasa Islam dengan penguasa
Kristen, tidak adanya ideology pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya
system peralihan kekuasaan , dan letaknya yang terpencil dari pusat wilayah
dunia Islam yang lain.
C. Kntribusi Islam terhadap Pengembangan
Peradaban Dunia
Banyak sekali kontribusi yang
diberikan Islam pada perkembangan peradaban dunia yang sekarang kita nikmati
ini. Berikut adalah
kontribusi yang diberikan Islam.
1. Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad
ke-13, karya-karya kaum muslim dalam berbagai bidang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa latin, khususnya dari Spanyol.
2. Kaum muslimin telah memberi sumbangan
ekperimental mengenai metode dan teori sains ke dunia Barat.
3. Sistem notasi dan desimal Arab dalam
waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat.
4. Karya-karya dalam bentuk terjemahan,
khususnya karya Ibnu Sina (Avicenna)dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai
teks di lembaga pendidikan tinggisampai pertengahan abad ke-17 M.
5. Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya
telah merangsang kebangkitan Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta
literatur klasik yang melahirkan renaisance.
6. Lembaga-lembaga pendidikan islam yang
telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah
pendahulu universitas yang ada di Eropa.
7. Para ilmuwan muslim berhasil
melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco Helenistic)
sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8. Sarjana-sarjana Eropa belajar di
berbagai lembaga pendidikan tinggi islam dan mentransfer ilmu pengetahuan ke
dunia Barat.
9. Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan
pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa.
10. Pada ilmu pengetahuan alam, islam
berjasa menyatukan akal dengan alam, menetapkan kemandirian akal, menetapkan
keberadaan hukum alam yang pasti atas kehendak Tuhan. Serta islam telah mampu
mendamaikan akal dengan iman dan filsafat dengan agama sedangkan bangsa Barat
masih membuat stereotip yang memisahkan antara akal dan iman serta filsafat
dengan agama.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dinamika peradaban
Islam dipengaruhi oleh konteks social, politik, budaya, dan agama yang melekat
di dalamnya. Peradban islam pada masa awal/klasik, pertengahan, sampai modern
memiliki nuansa atau dimensi peradaban yang berbeda satu sama lain Kemajuan
ini disebabkan pada orientasi peradaban yang diarahkan pada kemajuan ilmu
pengetahuan, dan bukan pada ekspansi perluasan wilayah.kemajuan islam pada masa
ini ditentukan oleh 2 faktor, yaitu terjadinya asimilasi antara bangsa Arab
dengan bangsa-bangsa lain yang telah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan
dan adanya gerakan penerjemahan buku-buku kebudayaan Yunani ke dalam bahasa
Arab. Sedangkan kemunduran peradaban islam ditandai dengan adanya
disintegrasi dan perpecahan dikalangan umat yang menyebabkan Islam mundur dari
pentas atau panggung peradaban dunia
B.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka penulis menyampaikan beberapa saran yaitu: (1) diharapkan dapat
menjadi bacaan atau sumber informasi
bagi guru dan tenaga pendidik lainnya untuk mengetahui faktor-faktor bagaimana
cara islam berkontribusi di peradaban dunia. (2) meningkatkan proses
pembelajaran pada materi pendidikan agama islam saat ini. (3) menjadi sumber
informasi bagi teman-teman yang membaca makalah ini.
No comments:
Post a Comment