ARTIKEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KEPERCAYAAN YANG DIANUT
AGAMA HINDU
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Amaliyah, M.Pd
DISUSUN
OLEHKELOMPOK 4:
Salsabila Assrianti (1102619005)
Nuzuli Ramadhina (1102619020)
Syifa Faujiah (1102619022)
Revasya Augusta
(1102619042)
Keberagaman dalam Keberagamaan
Hindu muncul sekitar tahun 3000 dan 2000 tahun sebelum Masehi di India,
tepatnya di lembah sungai Indus. Kata Hindu berasal dari kata Sungai Indus
berasal dari kata sanskerta “Siddhu”, yang kemudian oleh bangsa Persia Kuno
diucapkan sebagai “Hindu”. Agama Hindu merupakan agama paling tua di dunia.
Agama Hindu adalah agama yang tumbuh dari dua bangsa yang memiliki
kebudayaan yang mula-mula dalam banyak hal sangat berlainan, tetapi kemudian
lebur menjadi satu. Akan tetapi, pengaruh bangsa Drawida tidak begitu besar,
karena bangsa Arya memasuki India dengan kemenangan-kemenangan dan berpengaruh
dalam tulisan-tulisan Hinduistis tertua.
Secara garis besar ibadah yang dilakukan oleh umat hindu menurut
kepercayaannya memiliki hutang yang harus dilunasi dalam hidup yang disebut Tri
Rna (tiga hutang hidup). Hutang itu harus dibayar dengan korban suci yang tulus
ikhlas atau Yadnya yang bagiannya ada 5 atau Panca Yadnya. Yadnya ini jadi dasar ibadah-ibadah yang umat hindu
lakukan, ibadahnya tidak hanya untuk Tuhan tapi pada orang tua, guru, dan
lainnya. Pelaksaan Yadnya itu dibagi 3, ada yang dilakukan setiap hari, pada
waktu tertentu, dan insidental.
Ibadah yang dilakukan setiap hari adalah sembahyang 3 kali sehari di
sanggah atau tempat ibadah yang ada di rumah dan mebanten nasi sebelum makan di
areal tertentu rumah. Ibadah yang dilakukan tidak setiap hari, mengikuti
tanggal-tanggal yang sudah dihitung. Jika insidental dilakukan ketika setelah
tertimpa kecelakaan.
Yadnya atau ibadah yang dilakukan bertujuan untuk mencapai tujuan hidup menurut
konsep umat Hindu, yaitu Moksartham Jagat Hita Ya Ca Iti Dharma artinya
mencapai kesejahteraan di dunia ini maupun mencapai moksa yaitu kebahagiaan
di akhirat kelak.
Sarana-sarana yang tersedia ketika perayaan ibadah umat Hindu merupakan
visualisasi dari ajaran-ajaran agama yang tercantum dalam kitab suci. Upakara
atau banten tersebut dibuat dari berbagai jenis materi atau bahan-bahan yang
ada, kemudian ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga berwujud aturan atau
persembahan yang indah dilihat, mempunyai fungsi simbolis dan makna filosofis
keagamaan yang mendalam. Dalam kitab-kitab yang lainnya disebutkan pula Api
yang berwujud “dipa dan dhŭpa” merupakan sarana pokok juga dalam setiap upacara
Agama Hindu.
Dari unsur-unsur tersebut dibentuklah upakara atau sarana upacara yang
telah berwujud tertentu dengan fungsi tertentu pula. Meskipun unsur sarana yang
dipergunakan dalam membuat upakara adalah sama, namun bentuk-bentuk upakaranya
adalah berbeda-beda dan fungsi yang ada juga berbeda-beda pula namun mempunyai
satu tujuan sebagai sarana untuk memuja Sang Hyang Widhi. Ida Sang Hyang Widhi
dan segala manifestasinya merupakan Tuhan yang dipercayai oleh umat Hindu.
Umat hindu biasanya berpegang teguh dengan ajaran Karma Phala dan Punarbawa.
Jadi kita percaya apapun yang kita buat akan menghasilkan yang setimpal mau
baik atau buruk jadi kembali ke konsep Karma Phala atau bisa disamakan dengan
hukum sebab akibat. Jika Punarbawa orang mengenal dengan nama reinkarnasi atau
kelahiran berulang.
Hubungan Karma Phala dan Punarbawa yaitu, dimana Punarbawa adalah
rangkaian Karma Phala yaitu kita dilahirkan kembali untuk mempertangungjawabkan
apa yang kita perbuat yang masih tersisa di kehidupan sebelumnya. Bahkan
menurut kepercayaan, saking jahatnya orang dia bisa lahir kembali menjadi
binatang, tumbuhan, dan selain manusia sampai dia bereinkarnasi jadi manusia
lagi dan mencapai Moksa.
Kitab suci umat hindu yaitu Weda. Weda dibagi 2, yaitu Weda Sruti yang
dipercaya diturunkan langsung oleh Ida Sang Hyang Widhi melalui Maha Rsi yang
diterima melalui pendengaran. Dan Weda Smerti yaitu weda yang disusun dari
ingatan.
Kehidupan setelah kematian umat Hindu percaya dengan adanya atma yaitu
percikan kecil dari Tuhan yang ada di dalam diri kita masing-masing. Jika
meninggal artinya atma terpisah dari badan. Ada 2 hal yang dipercaya umat Hindu setelah badan terpisah
dari atma, yaitu:
- Atma menuju brahman dan mencapai moksa.
Atma berhasil menuju brahman dan mencapai moksa, itu berarti
atma tersebut akan menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan telah mengalami
kebahagiaan abadi. Ada yang mengatakan bahwa, dalam perjalanannya menuju
Brahman, atma akan di tolong oleh pendahulunya atau Roh keluarga pendahulu kita
yang sudah suci untuk bersama-sama menuju brahman.
- Atma Mengalami Reinkarnasi
Ini berarti atma tersebut akan dilahirkan kembali menjadi
mahluk hidup (Manusia/Binatang/Tumbuhan) sesuai karma yang ia bawa. Jika atma
dalam keadaan penuh dosa, maka atma tersebut akan dilahirkan kembali dari
neraka dan menjadi mahluk hidup yang tergolong rendah seperti binatang. Jika
atma dalam keadaan tidak penuh dosa artinya memiliki sedikit sisa sifat
keduniawian maka atma tersebut akan dilahirkan kembali dari sorga menjadi
manusia yang dihormati.
Setiap agama memiliki tata ibadahnya masing-masing untuk mencapai
kebahagiaan ketika hidup di dunia dan setelah kematian, maka dari itu kita
sebagai manusia harus saling toleransi satu dengan yang lainnya agar, hidup
menjadi tentram dan tidak menggangu satu umat agama dengan umat agama yang
lainnya. Sebagai penulis kami meminta maaf jika terjadi kesalahan-kesalahan
yang terdapat pada tulisan. Terimakasih sudah membaca artikel kami, semoga
bermanfaat dan menambah wawasan.
No comments:
Post a Comment