MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGEMBANGAN
ISLAM DALAM
MELALUI MASJID KAMPUS
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Amaliyah, M.Pd
DISUSUN
OLEHKELOMPOK 4:
Salsabila Assrianti (1102619005)
Nuzuli Ramadhina (1102619020)
Syifa Faujiah (1102619022)
Revasya Augusta
(1102619042)
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 19
Desember 2019
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 4
B. RumusanMasalah................................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Masjid............................................................................... 5
B.
Pengembangan
Islam Zaman Rasulullah SAW................................. 6
C.
Pengembangan
Islam di Lingkungan Kampus................................... 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masjid
merupakan salah satu sarana tempat ibadah umat islam. Masjid tersebar di
berbagai tempat baik di lingkungan rumah, tempat umum maupun di lingkungan
kampus.
Masjid bukan sekedar tempat ibadah, tetapi memiliki beragam
fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu, sejak zaman Nabi
Muhammad Saw. masjid tidak hanya berfungsi hanya sebagai tempat ritual murni
(ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf. Masjid Nabawi juga berfungsi sebagai
pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan bahkan lahan sekitar
masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan..
Rasulullah menjadikan masjid sebagai sentra utama seluruh
aktivitas keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik,
strategi perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Pendek
kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga
dijadikan tempat untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa itu Masjid?
2.
Apa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang memakmurkan masjid?
3.
Bagaimana pengembangan islam zaman Rasulullah
SAW?
4.
Bagaimana pengembangan islam di lingkungan
kampus?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian masjid
2.
Untuk
mengetahui ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang masjid
3.
Untuk
menetahui perkembangan islam pada zaman Rasulullah SAW
4.
Untuk
mengetahui perkembangan islam di lingkungan kampus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masjid
Secara
harfiah masjid merupakan rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar,
diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan
di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam
aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Di zaman Rasulullah, masjid dijadikan sebagai sentra utama seluruh
aktivitas keumatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik,
strategi perang hingga pada bidang ekonomi, hukum,sosial dan budaya. Pendek
kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah spritual juga
dijadikan tempat untuk melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
memakmurkan masjid terdapat pada surat
At-Taubah ayat 18.
Allah
Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ
فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta
tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun)
selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At-Taubah [9]: 18).
B.
Pengembangan Islam pada Zaman Rasulullah
SAW
Tiap tahunnya Rasulullah SAW melakukan 3
tahapan dakwah diantaranya, yaitu:
Pertama, tahapan dakwah secara
sembunyi-sembunyi, yaitu pada awal mulanya Rasullah SAW menampakkan Islam
kepada orang yang paling dekat dengan beliau yaitu anggota keluarga dan para
sahabat . Dalam tarikh Islam, mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun (yang
terdahulu dan yang pertama masuk Islam). Mereka adalah istri Rasulullah, Ummul
Mukminin Khadijah binti Khuwailid, pembantu Rasulullah, Zaid bin Haritsah, anak
paman Rasulullah, Ali bin Abu Thalib, yang saat itu Ali masih anak-anak dan
hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat karib Rasulullah, Abu Bakar As-Shiddiq.
Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan
perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang
mukmin yang senantiasa menguatkan hubungan persaudaraan dan saling
bahu-membahu. Penyampaian dakwah terus dilakukan, hingga turun wahyu Q.S Al-Hijr ayat 94 yang mengharuskan
Rasullah SAW menyampaikan dakwah secara terang-terangan.
Kedua, tahapan dakwah secara terang
terangan, yaitu sekitar tahun 613 M, tiga tahun setelah Islam disebarkan secara
diam-diam, Nabi Muhammad mulai melakukan penyebaran Islam secara terbuka kepada
masyarakat Makkah. Respon yang ia terima sangat keras dan massif, ini
disebabkan karena ajaran Islam yang dibawa olehnya bertentangan dengan apa yang
sudah menjadi budaya dan pola pikir masyarakat Makkah saat itu. Pemimpin Makkah
, Abu Jahal menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila yang akan merusak
tatanan hidup orang Makkah. Akibat penolakan keras yang datang dari masyarakat
jahiliyyah di Makkah dan kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin Quraisy
yang menentangnya, Nabi Muhammad dan banyak pemeluk Islam awal disiksa,
dianiaya, dihina, disingkirkan, dan dikucilkan dari pergaulan masyarakat
Makkah. Dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan yang dilancarkan orang-orang
Quraisy semakin menjadi-jadi. Hingga Rasulullah memutuskan untuk hijrah dan
berdakwah keluar Makkah.
Ketiga, tahapan dakwah di luar Makkah,
yaitu karena keadaan semakin mendesak, tekanan disana sini terhadap pengikutnya,
Rasulullah memerintahkan agar hijrah dan mendakwahkan Islam ke Habasyah. Pada
bulan Rajab tahun kelima dari nubuwah, sekelompok sahabat hijrah yang pertama
kali ke Habasyah, terdiri dari dua belas orang laki-laki dan empat orang
wanita, yang dipimpin Utsman bin Affan. Karena siksaan dan penindasan yang
ditimpakan orang-orang Quraisy semakin mejadi-jadi, Nabi SAW tidak melihat cara
lain kecuali memerintahkan mereka untuk hijrah untuk kedua kalinya. Kali ini
hijrah berjumlah delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas wanita.
Sementra itu, Rasulullah SAW tetap berada di Makkah untuk terus mendakwahkan
agama Allah untuk penduduk Makkah. Dalam beberapa waktu, sampailah Islam ke
penjuru jazirah Arab, hingga ke Madinah, Islam di Madinah disambut baik oleh
penduduk disana. Dakwah berhasil di bumi Yatsrib. Semua ketentuan Allah membuat
Islam semakin bercahaya dan bersinar.
Pada akhirnya, perjuangan Nabi Muhammad
SAW membuahkan hasil, yaitu berkembangnya islam dengan pesat, tidak hanya di
Madinah bahkan di Makkah juga, yang ditandai dengan peristiwa Fathul Makkah.
C.
Pengembangan Islam di Lingkungan Kampus
Setelah Rasulullah berjuang demi
perkembangan islam 1400 tahun yang lalu,
hingga sampailah islam pada kondisi seperti sekarang ini dimana untuk
berdakwah tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi.
Perkembangan islam sendiri sudah cukup pesat, bahkan dakwah-dakwah untuk
perkembangan islam sendiri sudah masuk ke kampus-kampus. Saat ini, banyak sekali kampus yang memfasilitasi
masjid sebagai sarana untuk perkembangan islam bagi para mahasiswa kampus
tersebut maupun masyarakat luar kampus. Masjid kampus merupakan bagian kecil
dari sebuah kampus. Meskipun begitu, peran masjid kampus dalam membentuk
mahasiswa berintegritas sangat besar. Masjid kampus tidak saja menjadi tempat
solat, saat ini masjid kampus menjelma menjadi pusat kegiatan mahasiswa yang
memiliki segudang lembaga dan kegiatan. Lembaga-lembaga dan kegiatan yang
berada dibawah naungan masjid akan lebih maksimal jika dioptimalkan untuk
membentuk mahasiswa yang berintegritas. Dalam perannya membentuk mahasiswa berintegritas,
masjid kampus sekurang-kurangnya bisa memanfaatkan dua hal yaitu fungsi
spiritual masjid dan lembaga-lembaga yang berada di dalamnya.Masjid
kampus memiliki peran strategis dalam membangun dan membentuk karakter
mahasiswa untuk peradaban Indonesia yang unggul. Di kampus lah semua idealisme,
intelektualitas, semangat, mimpi, aksi, dan kontribusi bernaung. Tak ada tempat
di muka bumi ini yang seunik kampus dengan segala aktivitas di dalamnya.
Bukankah tak sedikit peradaban besar dunia lahir dan berkembang dari aktivitas
kampus. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh Universitas dimana masjid kampus
sebagai pembentukan integritas mahasiswa yang lebih baik untuk masa depan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masjid merupakan tempat ibadah umat islam, di masjid pula terdapat
kegiatan-kegiatan merayakan hari besar islam, tempat diskusi dan kajian agama,
ceramah, tempat memperdalam ilmu agama.Perkembangan islam yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW melalu 3 tahapan, dari tahapan-tahapan yang dilalui tidak semuanya
berjalan dengan lancar. Tidak semua orang menerima dakwah yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Karena tekanan yang dilakukan oleh kaum Quraisy Nabi Muhammad SAW
hijrah ke Madinah. Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam melakukan dakwah
menghasilkan hasil yaitu berkembangnya islam di Makkah, Madinah dan
negara-negara lainya. Karena perjuangan Nabi Muhammad yang sangat susah payah
dalam menyebarkan agama Islam kita harus memanfaatkan masjid baik di kampus
maupun di lingkungan rumah untuk memperdalam ilmu agama dan melanjutkan
perjuangan Nabi dalam menyebarkan dakwah-dakwah islam.
B. Saran
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan bisa menambah pengetahuan khususnya dibidang
agama islam bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber referensi dan informasi.
No comments:
Post a Comment